Jakarta, Aktual.com – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) terpecah dalam mengutuk peluncuran satelit mata-mata oleh Korea Utara pekan lalu yang melanggar resolusi DK PBB. Meskipun panel keamanan utama PBB gagal menghasilkan resolusi atau pernyataan sanksi, perbedaan pandangan tetap muncul di antara anggota dewan.
“(Korea Utara) tanpa rasa segan berusaha meningkatkan sistem pengiriman senjata nuklirnya,” kata Linda Thomas-Greenfield, duta besar Amerika Serikat untuk PBB.
Greenfield menyoroti ketidaksepakatan dalam dewan, khususnya dari dua anggota tetap yang tidak mau mengutuk peluncuran tersebut, yang diduga merujuk pada Rusia dan China yang memiliki hak veto.
Duta Besar Korea Utara, Kim Song, membela peluncuran satelit mata-mata sebagai tindakan membela diri yang sah.
“Ini adalah tindakan membela diri yang sah dan benar, yang sepenuhnya merupakan hak kami untuk membela diri,” kata Kim.
Sementara itu, para duta besar Rusia dan China mengkritik latihan militer AS, Korea Selatan, dan Jepang dekat Semenanjung Korea, menyatakan bahwa hal itu meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
“Kita tidak boleh tertipu oleh upaya apapun untuk membenarkan ambisi Korea Utara dalam memburu program yang melanggar hukum (senjata pemusnah massal) itu,” kata Kimikiiro Ishikane, duta besar Jepang di PBB.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil