Jakarta, Aktual.co — PBNU mendukung pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden, pada Senin 20 Oktober.
“Kami, NU, selalu mengedepankan konstitusi. Siapapun yang jadi dan itu adalah pilihan rakyat, kami mendukung,” kata KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, pada Sabtu (18/10).
Penegasan PBNU ini, dinyatakan KH Said Aqil Siroj, ketika menerima kunjungan pimpinan MPR di Kantor PBNU, Jakarta, Sabtu.
Kedatangan Zulkifli Hasan, Ketua MPR. bersama ketiga wakil ketua, EE Mangindaan, Hidayat Nurwahid, dan Oesman Sapta Odang itu bermaksud untuk mengundang PBNU agar juga menghadiri pelantikan presiden dan wakil presiden.
Dalam menerima kunjungan itu, Said Aqil didampingi Sekretaris Jenderal PBNU Marsudi Syuhud, Bendahara Umum PBNU Bina Suhendra, Ketua PBNU Iqbal Sullam, Bendahara PBNU Nasyirul Falah Amroe, dan Sekretaris Umum PP PSNU Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen.
PBNU, menurut Said Aqil, menilai suksesi kepemimpinan nasional sebagai keberhasilan Indonesia berdemokrasi.
“Demokrasi kita memang luar biasa, dan kita berhasil menjalankan demokrasi itu,” katanya.
Keberhasilan itu, lanjutnya, antara lain berkat kemampuan organisasi kemasyarakatan berperan menjadi penengah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Penilaian PBNU itu, digarisbawahi oleh EE Mangindaan, Wakil Ketua MPR. “Ormas itu perekat. Jadi kita harus bersyukur ormas di Indonesia bisa benar-benar menjalankan fungsinya untuk menjaga keutuhan NKRI,” katanya.
Sementara Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan persiapan menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, antara lain penyebaran undangan dan gladi bersih, termasuk metode pengamanan.
“Sebagai pelengkap, kami mohon doa Pak Kiai (Said Aqil), semoga pelantikan presiden dan wakil presiden bisa berjalan lancar. Ini tonggak sejarah bagi negara kita, dan penting untuk kita bersama-sama menyukseskannya,” kata Zulkifli.
Artikel ini ditulis oleh: