Jakarta, Aktual.com — Pergeseran Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso dari Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri dianggap bukan sebagai rotasi biasa di Partai Demokrat. Sebab, pergeseran pria yang disapa Buwas itu, menjadi perhatian publik meski pun rotasi itu kerap dilakukan di tubuh Polri.
“PD menganggap ini bukan rotasi biasa. Isu pergantian Kabareskrim Buwas telah menjadi perhatian publik meskipun itu merupakan rotasi biasa,” ujar Wakil Ketua Umum PD Syarif Hasan di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Minggu, (6/9).
Mantan menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu mengatakan, Presiden Joko Widodo dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Badrodin Haiti dalam hal ini harus menjelasakan kepada publik. Penjelasan tersebut, agar masyarakat tahu apa yang terjadi di tubuh Polri.
“Rakyat perlu mendapatkan penjelasan yang betul dari Presiden dan Kapolri. Apa yang sesungguhnya terjadi dari pergantian tersebut. Ciri-ciri pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang transparan dan akuntabel,” ujar dia.
Kabreskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso atau Buwas resmi dimutasi menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), menggeser Komjen Pol Anang Iskandar yang berganti menjadi Kabareskrim. Pergeseran itu dilakukan, pasca Komjen Buwas melakukan serangkaian gebrakan mengungkap kasus-kasus besar.
Kasus besar itu antara lain, kasus korupsi penjualan kondensat yang melibatkan PT TPPI dan SKK Migas, penggeledahan kasus di Pelindo II. Kemudian kasus di Pertamiana Foundation.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu