Jakarta, Aktual.co —Direktur Utama Pasar Jaya, Djangga Lubis membantah jika pihaknya lebih mementingkan pemasukan dari pasar tradisional dibandingkan dengan mensejahterakan pedagang pasar tradisional.
Ia mengatakan, selama ini PD Pasar Jaya telah melakukan beberapa kebijakan dalam hal pembangunan pasar seperti program revitalisasi pasar dan berbagai pelatihan bagi para pedagang pasar tradisional.
Untuk revitalisasi, ia mengatakan selama pemerintahan Jokowi sudah berhasil merevitalisasi sebanyak 20 pasar tradisional dan 8 diantaranya sudah selesai dan sudah diresmikan sedangkan sisanya masih dalam tahap pengerjaan. Djangga juga mengatakan dana revitalisasi tidak hanya menggunakan anggaran dari Pemda, tetapi juga anggaran dari pihak PD Pasar Jaya sendiri dan pihak ketiga yaitu kontraktor.
“Revitalisasi sudah sering kita lakukan. Di masanya Pak Jokowi kita sudah berhasil revitalisasi 8 pasar dan itu sudah diresmikan. Ada 12 pasar lagi yang masih dalam masa pengerjaan. Itu juga kita tidak menggunakan anggaran dari Pemda semua, tetapi dari anggaran dari kita dan pihak ketiga,” ujar Djangga ketika dihubungi, Kamis (30/10).
Selain itu, Djangga juga mengatakan selain melakukan revitalisasi pasar tradisional, PD Pasar Jaya juga mengadakan beberapa pelatihan bagi para pedagang. Pelatihan tersebut ia katakan dilakukan di seluruh pasar tradisional di Jakarta.
“Ada pelatihan juga. Selain fisik, manajerial juga harus diperbaiki, dari sisi perilaku pedagang. Misalkan kita ajarkan cara melayani konsumen dengan baik dan benar agar dalam proses transaksi jual beli barang tidak terjadi konflik. Kan di Jakarta ini beragam, pedagangnya punya latar belakang suku dan agama yang berbeda. Jadi kita latih itu,” ujarnya.
Djangga menambahkan, pelatihan yang dilakukan kepada para pedagang pasar tradisional terkait dengan konsep revolusi mental Jokowi.
“Ya sesuai konsep Pak Jokowi, selain fisik bangunan yang diperbaiki, revolusi mental pedagang juga supaya ada perasaan dari pedagang untuk melayani konsumen dengan baik,” tambahnya.
Dalam proses pelatihan, PD Pasar Jaya juga melakukan kerjasama dengan instansi-instansi terkait seperti BPOM dalam hal penyediaan barang dagangan yang sehat dan tidak mengandung bahan-bahan berbahaya.
“Misalkan bekerjasama dengan BPOM supaya pedagang tidak menjual barang barang yang berbahaya karena seperti yang kita tahu sekarang penjualan barang yang memakai bahan berbahaya semakin banyak,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid