Divestasi Saham Freeport (Aktual/Ilst.Nelson)
Divestasi Saham Freeport (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Pemerintah sampai saat ini belum memberikan keputusan terhadap tawaran divestasi saham PT Freeport Indonesia dengan alasan sementara membentuk tim yang akan melakukan evaluasi terhadap tawaran divestasi tersebut.

Publik pun berharap, pemerintah semestinya berhati-hati dan mempertimbangkan secara matang-matang mengenai tawaran divestasi tersebut.

Pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI), Christianto Wibisono mengungkapkan,  menjelang akhir 2015 sampai saat ini masyarakat Indonesia dikejutkan oleh kasus “perebutan” saham PT Freeport Indonesia (PTFI) oleh elite Indonesia.

Padahal, menurut Christianto, induk PTFI yaitu Freeport McMoRan tengah berada dalam posisi terpuruk dengan hutang 20 milyar dollar AS dan telah terakuisisi oleh Carl Icahn dari New York, AS, yang kini merupakan pemegang saham terbesar yakni 8,8 persen.

Carl Icahn adalah tokoh bisnis terkemuka Amerika Serikat di pasar saham. Pada tahun 2008 namanya masuk dalam urutan 46 daftar orang terkaya dunia versi majalah Forbes.

“PDBI menilai bahwa seharusnya pemerintah lebih jeli dalam mengidentifikasi pergerakan finansial secara global dengan solusi strategik akuisisi mayoritas saham induk Freeport McMoRan sehingga dapat berperan sebagai controlling stakeholder mewakili kepentingan Indonesia yang sekaligus akan membereskan konflik PTFI,” paparnya di Hotel Aryaduta, Rabu (20/1).

Christianto  membeberkan,  penurunan harga minyak dunia dan indeks harga saham bursa Tiongkok di bulan Januari 2016 menandai era ekonomi baru diversifikasi energi dan percepatan hilirisasi ekonomi ekstraktif.

“Olehnya itu, kedepan Indonesia harus menggalakkan investasi sektor energi dan sumber daya mineral dalam menyongsong era diversifikasi energi yang terbarukan pasca shale oil dan penurunan sumber energi fosil,” bebernya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan