Jakarta, Aktual.co —PDI-P resmi mengusulkan mantan Walikota Blitar Djarot Saiful Hidayat sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Sesuai dengan kehendak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang memang beberapa kali menyatakan menginginkan Djarot.
“Ya sesuai lah. Makanya dari awal saya bilang pilih yang udah pernah jadi Walikota. Pak Boy baik, namun belum ada pengalaman sebagai Walikota,” ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (3/12).
Dengan dipilihnya Djarot sebagai cawagub, ia berharap pelaksanaan pembangunan di Jakarta dapat berlangsung dengan baik.
Terkait beberapa nama lain yang juga kerap disebutnya namun tak dipilihnya, yakni Ketua Tim Gabungan Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sarwo Handayani dan Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Boy Sadikin, ini penjelasan Ahok.
“Saya pikir kalau ambil Pak Djarot, saya tetep dapet Bu Yani di TGUPP. Jadi Bu Yani tetep bantu saya di TGUPP, Pak Boy bantu di politik, Pak Pras di DPRD. Jadi bagi-bagi tugas,” ujarnya.
Ditegaskannya, pilihannya kepada Djarot bukan lantaran dia berasal dari PDI-P. Ahok mengaku menggunakan teori Abraham Lincoln, dimana jika ingin menguji seseorang maka harus beri ia kekuasaan.
“Kebetulan Pak Djarot temen saya dari tahun 2006, udah kenal kebetulan orang PDI-P jadi harus minta izin,” tambahnya.
Ia mengatakan Djarot lebih berpengalaman dalam urusan mengatur kota daripada dirinya.
“Pak Djarot lebih pengalaman dari saya, saya gak punya pengalaman kota. Saya Bupati gak ngerti kota. Beliau juga lebih pengalaman dari Pak Jokowi, dua periode,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















