Jakarta, Aktual.com — Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) telah menyodorkan dua nama kepada Presiden Joko Widodo untuk mengisi atau mengganti dua pos kementerian jelang perombakan Kabinet Kerja Jilid II.
Kedua nama itu adalah Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno dan Anggota Komisi VI DPR RI Ario Bimo. Hendrawan diserahkan ke Jokowi untuk menggantikan Menteri BUMN Rini Soemarno, sementara Ario menggantikan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong.
Politisi PDIP Darmadi Durianto mengatakan dua nama itu disodorkan ke Jokowi sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya di BUMN dan Kemendag. Untuk nama Hendrawan disebutkan dia ilmunya dibidang strategi manajemen.
Sementara itu Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira tidak menampik mengenai informasi yang disampaikan Darmadi. Saat dihubungi Aktual.com, Selasa (31/5), Andreas bahkan mengakui adanya pertemuan antara pimpinan partainya dengan Presiden Jokowi.
“Kita bicara platform secara umum, kalau nama-nama itu langsung dari pimpinan, ketum (Megawati Soekarnoputri),” jelasnya.
Relawan Peduli BUMN sebelumnya dalam diskusi ‘Revolusi Mental dan Bersih-bersih BUMN’ meminta Jokowi bersikap tegas terhadap kinerja Menteri BUMN Rini Soemarno. Sebab Rini dinilai tidak mampu menjabarkan program pemerintah untuk membangun dari pinggiran melalui BUMN.
Dengan jabatan yang tinggal 3 tahun lalu, Jokowi perlu melakukan akselerasi dengan mengoptimalkan resourche yang ada di BUMN untuk merealisasikan Trisakti yang dijabarkan dalam sembilan agenda prioritas atau Nawa Cita.
Kebijakan demi kebijakan Rini disebutkan bisa menjadi bumerang bagi Jokowi. Karena selain kinerjanya yang tidak sejalan dengan program besar Trisakti yang dijabarkan melalui Nawa Cita, Rini membawa kepentingan bagi kelompoknya sendiri. Dengan kata lain, Rini seperti memunggungi Presiden Jokowi.
Perombakan Kabinet Jilid II bukanlah perombakan namanya apabila tidak menyertakan nama Rini dalam daftar menteri yang dicopot Presiden. Lebih baik tidak ada reshuffle apabila Rini tidak dicopot.
Artikel ini ditulis oleh: