Jakarta, Aktual.com — PDI Perjuangan menepis anggapan molornya proses Pergantian Antar Waktu (PAW) tiga kadernya yang duduk di DPR RI dan menjabat sebagai menteri pada Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla sebagai strategi politik.
Strategi ini diberlakukan agar partai pengusung dan pendukung pemerintah memegang pucuk pimpinan DPR dan alat kelengkapan DPR. Yakni dengan jalan merevisi Undang-Undang MD3. Anggapan tersebut disebut sebagai imajinasi belaka.
“Kalau saya milih jadi Menko dong, (strategi) itu imajinasi teman-teman saja,” terang Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mencontohkan jabatan yang disandang Puan Maharani.
Usai menerima audensi Kaukus Indonesia Hebat (KIH) di Kantor DPP PDIP, Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/9), Andreas menekankan partainya senantiasa memegang aturan main yang ada.
Dalam hal PAW ketiga kadernya, masing-masing Puan Maharani, Tjahjo Kumolo dan Pramono Anung, PDIP saat ini tengah menggodok penggantinya. Ia menepis anggapan PDIP sengaja mengulur-ulur PAW. Justru partainya menginginkan proses PAW lebih cepat lebih baik.
“Kita mempunyai aturan main hukum positif yang berlaku. Sejauh aturan seperti itu kita taati. Persoalan pokoknya yang menggantikan itu,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh: