Jakarta, Aktual.com – PDI-Perjuangan (PDIP) bantah tudingan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal ‘ongkos’ buat mendapat dukungan parpol di Pilkada. Di mana Ahok menyebut untuk diusung PDI-P di Pilkada DKI, seorang calon harus keluarkan duit hingga ratusan miliar.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP DKI, Gembong Warsono menegaskan, kekuatan finansial bukan faktor utama di partainya untuk menyukseskan calon yang diusung. “Kalau (calon) enggak punya duit, partai akan turun tangan. Kita konkret kok,” kata dia, di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (11/3).
Anggota Komisi A DPRD DKI ini lantas mencontohkan pengalaman PDIP saat mengusung Joko Widodo (Jokowi) di Pilkada DKI tahun 2012 silam. “Jokowi saat itu juga enggak banyak duitnya,” ucap dia.
Saat itu, ujar dia, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sampai turun tangan. “Duitnya (Megawati) pun turun dari kantongnya sendiri dikirim ke PAC (Pengurus Anak Cabang),” imbuh Gembong.
Mengenai biaya untuk saksi, kata politikus kelahiran Wonogiri ini, PDIP bakal mengerahkan kadernya tanpa meminta uang dari calon yang diusungnya. “Makanya enggak tahu juga hitung-hitungan Ahok bagaimana bisa Rp100 miliar,” tutup Gembong.
Artikel ini ditulis oleh: