Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi jajaran DPP PDI Perjuangan dalam penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas ) I PDI Perjuangan di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Selasa (12/1/2016). Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDI Perjuangan telah melahirkan rekomendasi untuk dijalankan oleh internal partai dan juga eksternal partai PDI Perjuangan dalam rangka membangun Indonesia yang lebih baik hingga puluhan tahun mendatang. Satu diantara rekomendasi tersebut adalah PDI Perjuangan mendukung untuk dilakukannya amandemen terbatas pada UUD 1945.

Jakarta, Aktual.com – Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDI Perjuangan) menggelar Rapat Koordinasi Bidang Pariwisata tahun 2017, sekaligus Seminar Nasional dengan tema “Merekatkan Kebhinekaan Melalui Pariwisata dan Kuliner”.

Acara dilaksanakan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/9).

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pariwisata Wiryanti Sukamdani mengatakan pelaksanaan Rakorbid Pariwisata merupakan bagian dari rekomendasi Rakernas II PDIP yang dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2017.

“Tema yang diusung tersebut sesuai dengan kondisi negara Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote, terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia atau tepatnya 1.340 suku bangsa dengan beraneka ragam budaya yang mengikutinya. Keanekaragaman inilah yang menjadi nilai beda dalam pembangunan kepariwisataan di Indonesia,” kata Wiryanti.

Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDI Perjuangan mengatakan acara yang dibuka oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ini diisi dengan seminar dan diiringi dengan pelaksanaan pameran kuliner yang telah dimulai sejak Jumat (29/9) hingga 1 Oktober 2017 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Pembicara seminar pada Rakorbid ini, antara lain, Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Kepala Badan Ekonomi Kreati Triawan Munaf, dan Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah.

“Pembicara seminar juga dilengkapi dengan pelaku Industri Pariwisata (CEO Panorama Group), Budi Tirta dan Pakar Wisata Bapak Sapta Nirwandar,” tuturnya.

Kegiatan seminar ini diikuti oleh sekitar 310 orang peserta yang meliputi unsur fungsionaris DPP PDI Perjuangan, Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Fungsionaris DPD PDI Perjuangan dari 34 provinsi, Fungsionaris DPC PDI Perjuangan dan Kepala Daerah PDI Perjuangan yang berasal dari daerah yang memiliki destinasi wisata, baik dalam kategori Daerah Pariwisata Nasional (DPN), Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), dan Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN).

Menurut Wiryanti, Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan akan menyampaikan rencana dan program Pemerintah untuk menghubungkan seluruh wilayah Nusantara, terutama terkait aksesibilitas dan konektivitas dari dan ke berbagai destinasi wisata di seluruh tanah air.

“Sedangkan Arief Yahya selaku Menteri Pariwisata, akan menyampaikan program-program pembangunan, pariwisata, baik dari sisi destinasi pariwisata, industri pariwisata, pemasaran pariwisata, dan kelembagaan pariwisata sehingga tercipta sinergitas antara program pariwisata di daerah dan program pariwisata nasional,” ujarnya.

Selain itu, Kepala Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Triawan Munaf diharapkan mampu memberikan gambaran aktifitas ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan di destinasi wisata sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi terutama bagi masyarakat lokal di sekitar kawasan-kawasan wisata di seluruh tanah air.

Sebagai sarana untuk mengetahui geliat tantangan pembangunan pariwisata di daerah dan tips-tips untuk menghindari masalah dan meminimalisir masalah kepariwisataan di daerah, lanjut Wiryanti, sebagai nara sumber adalah Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah. Kemudian pengayaan informasi terkait industri pariwisata sebagai pembicara adalah Budi Tirta selaku CEO Panorama Group.

“Juga tidak kalah pentingnya adalah merancang inovasi sektor pariwisata melalui kebhinekaan Indonesia agar memiliki nilai “competitive advantage”, sehingga mampu menarik minat dan kunjungan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara disampaikan oleh Bapak Sapta Nirwandar,” tuturnya.

Wiryanti menyatakan bahwa visi dari DPP PDI Perjuangan Bidang Pariwisata adalah terwujudnya pariwisata Indonesia yang berkelanjutan untuk menghapus kemiskinan dan mendorong pembangunan nasional dengan tetap berpedoman pada Trisakti, yakni berdaulat dalam politik melalui pembangunan karakter bangsa dan mempererat kerukunan bangsa dengan saling berkunjung melalui pariwisata; berdikari dalam ekonomi, melalui pembangunan ekonomi kerakyatan dan kemandirian pangan melalui kuliner nusantara; serta berkepribadian dalam budaya, melalui konservasi budaya dan menjaga kearifan lokal.

“Sudah saatnya Indonesia tidak berkutat dengan jargon ‘kami memiliki potensi wisata A,B,C,D,E tetapi saatnya kita mengubah potensi tersebut menjadi performance, sehingga kita dapat berkata dengan bangga bahwa pembangunan pariwisata di daerah akan mampu menghasilkan pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD), mampu menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), mampu berkontribusi sebagai penghasil devisa negara, mampu menjadi tujuan wisata nusantara dan tujuan wisata mancanegara, mampu mengentaskan kemiskinan di daerah, dan mampu menciptakan akulturasi budaya di daerah,” tuturnya.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan