Jakarta, Aktual.co — Politisi PDIP, Masinton Pasaribu menilai, hasil survei Polltracking yang dirilis kemarin adalah politis, tendesius, dan deSukarnoisme.
“Saya menilai, hasil survei itu tidak benar, tendensius, politis dan deSukarnoisme. Seharusnya survei itu dilakukan terhadap kader dan pengurus PDIP,” kata Masinton, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (23/3).
Selain itu, survei tersebut dinilai bertujuan untuk membenturkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi.
“Saya sudah tahu siapa yang membenturkan Ibu Megawati dengan Jokowi. Paling tidak, bisa dilihat siapa sponsor survei itu,” kata anggota Komisi III DPR RI itu.
Ia menegaskan, kader dan pengurus PDIP tetap solid dan tidak terpengaruh dengan hasil survei yang menjagokan Jokowi sebagai ketua umum PDIP.
“Kader PDIP solid dan tidak terpengaruh dengan survei abal-abal ini, survei gak jelas.Ada yang tak ingin PDIP tumbuh berkembang,” kata Masinton.
Ketua DPD PDIP Jawa Barat, TB Hasanudin mempertanyakan hasil survei Poltracking yang menyimpulkan, Joko Widodo, Pramono Anung dan Ganjar Pranowo, menjadi sosok yang paling direkomendasikan jadi pemimpin partai berlambang banteng tersebut.
Menurut dia, hasil survei tidak sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dalam menentukan respondennya.
“Survey yang baru saja di rilis oleh Poltracking tentang calon ketua umum PDI Perjuangan hasilnya menurut saya aneh. Karena survey ini tak sesuai dengan kaidah ilmiah dalam menentukan responden dan metodologinya ngawur,” kata Hasanuddin dalam keterangan terulisnya.

Artikel ini ditulis oleh: