Surabaya, Aktual.com – DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya mulai memantabkan visi dan misi pasangan bakal calon Wali Kota Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana.

“Beberapa hari lalu, Bu Risma dan Pak Whisnu sudah melakukan uji kelayakan dan kepatutan di DPP PDIP. Tinggal sekarang mengyingkronkan visi dan misi pasangan Risma-Whisnu antara tim internal dan tim eksternal,” kata Sekretaris DPC PDIP Surabaya Syaifudin Zuhri di Surabaya, Sabtu (13/6).

Menurut dia, tim internal dari PDIP Surabaya sudah dibentuk dalam kendali Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono. Sedangkan tim eksternal di luar PDIP, saat ini dalam proses pembentukan.

Saat ditanya apakah tim yang dibentuk Tri Rismaharini sudah melakukan pertemuan dengan tim internal PDIP, Syaifudin mengatakan belum ada pertemuan.

“Timnya bu Risma belum melakukan pertemuan. Tapi pada prinsipnya, sudah ada komunikasi soal itu,” ujarnya.

Saat ditanya siapa saja yang nantinya masuk dalam tim eksternal tersebut, Syaifudin enggan menjelaskan. Hanya saja, lanjut dia, yang akan menjadi ketua umum tim pemenangan pasangan Risma-Whisnu nantinya yakni putra pertama dari almarhum mantan Sekjen DPP PDIP Sutjipto, Jagat Hari Suseno (kakak kandung Whisnu Sakti Buana).

Saat ditanya soal rekomendasi dari DPP PDIP kepada pasangan tersebut, Syaifudin mengatakan pihaknya tetap menunggu dari DPP PDIP. “Kami tiak bisa melampui kewenangan DPP. Secara politis kita yakin Bu Risma tetap diusung oleh PDIP bergandengan dengan Pak Whisnu,” katanya.

Hal ini salah satunya dibuktikan acara jalan sehat dalam rangka memperingati Juni Bulan Bung Karno yang digelar DPC PDIP Surabaya di Taman Bungkul pada Minggu (14/6) yang akan dihadiri Tri Rismaharini.

“Acara gerak jalan itu, kami juga memasang spanduk dan baliho dengan latar belakang foto Bu Risma bersama Pak Whisnu,” katanya.

Mengenai visi dan misi yang akan ditekankan nantinya, Syaifudin mengatakan tidak lepas dari evaluasi dari LKPJ Akhir Masa Jabatan Wali Kota Surabaya selama lima tahun yang kini sudah selesai dibahas di Komisi C DPRD Surabaya.

“Dalam pembahasan AMJ kita gali, kita tunjukkan secara objektif. Kekurangan kemarin akan menjadi referensi Bu Risma untuk menjalankan pemerintah kota Surabaya lebih baik ke depan,” katanya.

Kekurangan itu, lanjut dia, nantinya akan dimasukkan dalam visi dan misi pasangan Cawali dan Cawawali Surabaya Rismaharini dan Whisnu untuk menjadi bahan evaluasi ke depan.

Artikel ini ditulis oleh: