Jakarta, Aktual.com – Dalam akhir pekan ini, pebalap tim Avalanche Andretti, Jake Dennis, berada dalam peluang emas untuk merebut gelar juara dunia Formula E perdana di kampung halamannya di London, Inggris. Namun, persaingan bakal berlangsung sengit di putaran terakhir musim ini, membuat perjalanan menuju gelar juara tidak mudah. Selain persaingan ketat, pengenalan mobil balap GEN3 generasi ketiga tahun ini juga menjadi faktor penentu dengan klaim sebagai mobil balap listrik tercepat, teringan, paling bertenaga, dan efisien dalam sejarah.

Dalam musim kesembilan ini, beberapa pebalap telah menunjukkan performa cemerlang. Pebalap tim Formula E TAG Heuer Porsche, Pascal Wehrlein, mencatatkan debut gemilang di Mexico City dan mencapai kemenangan ganda di Diriyah. Namun, pebalap lain seperti Nick Cassidy dari Envision Racing juga menunjukkan kemampuannya dengan mengklaim lima podium dalam enam balapan, termasuk kemenangan beruntun di Berlin dan Monaco.

Perebutan gelar tidak hanya berlangsung di antara pebalap, tetapi juga antara tim. Envision Racing memimpin di puncak klasemen dengan keunggulan 14 poin atas TAG Heuer Porsche, sementara Jaguar TCS Racing berada di posisi ketiga.

Semua akan kembali beraksi di sirkuit-sirkuit unik di London pada tanggal 28-30 Juli, di mana balapan terakhir musim ini akan menentukan siapa yang akan keluar sebagai juara dunia Formula E.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Ilyus Alfarizi