Jakarta, Aktual.com — Pecalang atau petugas keamanan adat khas Bali di Kota Denpasar ikut terlinat membantu kepolisian dalam mengamankan wilayah yang ditinggal para pemudik.
“Kami ikut membantu kegiatan pengamanan polisi di masing-masing wilayah,” kata Ketua Parum Pecalang Kota Denpasar, Made Mendra di Denpasar, Senin (13/7).
Di Kota Denpasar, kata dia, terdapat 35 desa yang memiliki sedikitnya 800 pecalang yang salah satunya bertugas membantu keamanan di desa.
Sementara itu Wakil Ketua Parum Pecalang Kota Denpasar, Wayan Godra lebih lanjut menerangkan bahwa di setiap desa, pihaknya sudah memberikan nomor telepon perwakilan pecalang yang bisa sewaktu-waktu bisa dihubungi untuk memudahkan koordinasi.
Tak hanya itu, pihaknya mengimbau kepada warga yang mudik untuk melaporkan kepada pecalang setempat sehingga petugas keamanan adat itu bisa melakukan antisipasi pengamanan.
“Nanti orang yang mudik yang meninggalkan kediamannya, harus melapor ke petugas,” katanya.
Dalam melaksanakan pengamanan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan melakukan ronda di sejumlah wilayah desa guna memastikan keamanan wilayah.
Adanya bantuan pengamanan dari pecalang tersebut juga diharapkan mampu mempererat toleransi antarumat beragama di Pulau Dewata yang didominasi umat Hindu.
Kepolisian Daerah Bali sendiri melibatkan ribuan petugas gabungan bersama instansi terkait termasuk pecalang dalam kegiatan pengamanan dalam sandi oeprasi Ketupat Agung 2015.
Tak hanya itu, mengingat hari besar keagamaan, pihaknya juga menyiagakan dua per tiga kekuatan Polda Bali atau sekitar 9.000 personelnya untuk ikut melakukan kegiatan pengamanan.
Fokus pengamanan polisi adalah pengamanan kegiatan masyarakat mulai dari pelaksanan ibadah hingga arus mudik dan balik Lebaran.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby