Menurut dia, hingga saat ini stok beras di DIY dalam kondisi aman. Stok beras yang tersimpan di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) DIY masih mencapai 6.000 ton yang diperkirakan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga 4-5 bulan ke depan.

Menurut dia, kenaikan harga beras di DIY dipicu tingginya permintaan masyarakat terhadap komoditas itu saat libur akhir tahun 2017. Cuaca ekstrem yang dipicu siklon tropis Cempaka pada penghujung 2017 ikut mengganggu produksi beras sehingga memiliki andil mendorong tingginya harga komoditas itu di pasaran.

Budi memperkirakan harga beras akan mulai menurun kembali saat musim panen raya tiba pada Februari 2018.

Kepala Bulog Divre DIY Miftahul Ulum mengatakan akan terus menggencarkan operasi pasar (OP) beras di lima kabupaten/kota hingga 31 Januari 2018 untuk meredam gejolak harga komoditas itu di pasaran.

“Sejak minggu pertama bulan Januari 2018 kami sudah menggelar OP di hampir seluruh pasar di lima kabupaten/kota,” kat dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara