Jakarta, Aktual.com – Kisruh pengelolaan Pasar Turi, Surabaya yang berlarut-larut membuat para pedagang meradang. Pasalnya, kondisi Pasar Turi yang bisa disebut mati suri memiliki dampak besar.

Tak hanya para pedagang, tapi yang paling terkena dampak adalah ekonomi Kota Surabaya. Sebelum terjadi kebakaran, perputaran uang di pusat grosir Jatim ini mencalai Rp15-20 miliar sehari.

“Yang dirugikan ini bukan kami saja, ekonomi Jatim dan ekonomi Surabaya sebenarnya. Nggak ada hubungannya sama investor. Makanya tolong Bu Risma bijak melihat persoalan ini,” kata Ny. Ita Sulistiani salah satu pedagang depot makanan kepada wartawan, Sabtu (26/8).

Ita mengatakan bahwa ribuan pedagang saat ini resah dengan kondisi Pasar Turi. Nasib mereka seolah digantung oleh Pemkot Surabaya.

Keresahan itu semakin menjadi-jadi setelah melihat pengunjung dan pembeli pasca pembangunan gedung baru tak seramai sebelumnya.

Artikel ini ditulis oleh: