Jakarta, Aktual.com – Puluhan pedagang Karang Anyar, Jakarta Pusat menggeruduk Balai Kota DKI, Senin (14/9) siang. Mereka protes rencana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menggusur tempat mereka jualan besok.
Pedagang menganggap rencana penggusuran dengan menggunakan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum dan Instruksi Gubernur Nomor 36 Tahun 2013 tentang refungsionalisasi Sungai dan Waduk, hanya akal-akalan Ahok saja.
Sebab pedagang merasa keberadaan mereka tidak mengganggu. Kosasih, salah seorang pedagang, mengatakan mereka sudah lama berdagang di Karang Anyer dan tidak pernah menimbulkan persoalan. “Di situ ngga ada banjir, lancar karena got udah dibersihkan. Kami juga tidak berjualan di badan jalan. Lagipula itu jalan ‘mati’ sudah lama ngga dipakai mobil,” ujar dia, kepada Aktual.com, Senin (14/9).
Ketua Wilayah Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI), Sukandar, yang bertindak sebagai korlap dalam aksi mengatakan menolak adanya penggusuran. “Penggusuran bukan solusi,” kata dia.
Mereka menuntut empat hal. Yakni: menolak penggusuran sampai ada solusi dan relokasi. Kemudian pemerintah juga harus membangun pasar modern, bersih, murah dan berkualitas untuk pedagang kecil. Memberi perlindungan hukum bagi rakyat miskin korban penggusuran. Serta mencabut Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
Ditemui terpisah, Ahok mengatakan saluran air di Pasar Karang Anyar mampet akibat kios para pedagang berdiri di atasnya. Kendati demikian, dia juga menjanjikan pedagang akan mendapat relokasi.
Artikel ini ditulis oleh: