Jakarta, Aktual.com – Sejumlah pedagang mukena di Thamrin City, Jakarta Pusat, mengeluhkan penurunan omzet penjualan pada Ramadhan 1438 Hijriah dibandingkan dengan Ramadhan 1437 Hijriah.
“Omzet penjualan turun pada Ramadhan tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujar Imul (39 tahun), pemilik Toko Bunayya yang berlokasi di Blok B Nomor 2 Lantai Dasar 1 Thamrin City, Kamis (22/6).
Kendati demikian, omset penjualan produk mukenanya bila dibandingkan dengan hari biasa, meningkat hingga 50 persen pada Ramadhan tahun ini.
Pada hari biasa, Imul mendapatkan omzet Rp3 juta hingga Rp5 juta per hari. Sementara dalam Ramadhan tahun ini, omzetnya mencapai Rp10 juta hingga Rp15 juta per hari.
Tetapi jumlah tersebut masih jauh lebih kecil bila dibandingkan omzet rata-rata yang diraihnya pada Ramadhan 2016 yakni sekitar Rp30 juta per hari. Harga mukena yang dia pasarkan berkisar Rp30 ribu hingga Rp400 ribu.
Menurutnya, tokonya ramai dipadati pembeli mulai dari sebulan sebelum Ramadhan. Sementara mukena yang menjadi favorit para pelanggan adalah mukena Bali. “Mukena Bali yang lagi hits, coraknya menarik, bahannya dingin,” katanya.
Pria lulusan S1 jurusan Manajemen Universitas Trisakti ini sudah 13 tahun berdagang di Thamrin City. Dirinya selalu mengharapkan kedatangan pembeli dari luar daerah yang berkunjung untuk membeli barang-barang di tokonya. Namun pada tahun ini jumlah pembeli semakin menurun.
Penurunan volume penjualan mukena juga dialami oleh pedagang grosir Rudi Firmansyah (45 tahun). Pemilik kios Cahaya Baru yang terletak di Blok E19 nomor 1, lantai dasar 1 Thamrin City ini mengaku mengalami penurunan penjualan hingga 20 persen pada Ramadhan tahun ini.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka