Pekalongan, Aktual.com — Pedagang yang berjualan di luar ruangan di pasar tradisional Pantura Pekalongan, Jawa Tengah, memilih libur sementara saat Gerhana Matahari Total (GMT), Rabu (9/3) pagi. Mereka kembali berjualan setelah waktu ibadah dzuhur pukul 12.00 WIB.
Bagi pedagang, gerhana matahari sebuah mitos yang kental sejak turun temurun. Pedagang rela tak melayani pembeli saat pagi karena gerhana matahari dikhawatirkan merusak mata dan menjadi hal kurang baik saat berjualan.
Supartini, pedagang lapak sayur-sayuran di belakang pasar Banjarsari Pekalongan, memilih membuka lapak sekitar pukul 11.00 WIB.
“Saya manut saran orangtua saja lah. Sarannya begitu, kalau ada gerhana matahari mending libur berjualan dulu atau setelah gerhana matahari terlewati,” ujar dia.
Beberapa pedagang pun kali ini tak melayani pelanggan yang biasanya, melainkan melayani pembeli baru dari pasar daerah lain. “Pembeli itu dari daerah lain. Asalannya banyak pasar yang tutup begitu,” tutur dia.
Beberapa pasar tradisional yang memilih tidak berjualan di wilayah Kabupaten Pekalongan antara lain pasar Doro, Kajen, dan Wiradesa, Bojong dan Kedungwuni. Untuk pasar tradisional di wilayah Batang antara lain pasar Gorong, pasar Simbang dan pasar Tulis.
Artikel ini ditulis oleh: