Jakarta, Aktual.com – Kebijakan satu harga minyak goreng dari pemerintah tidak serta merta menyelesaikan permasalahan di pasaran. Pedagang di pasar tradisional mengaku belum bisa menurunkan harga jual karena akan merugi. Sementara di minimarket minyak goreng kini relatif sulit didapat.

Kebijakan harga minyak goreng Rp14.000 ternyata belum bisa diikuti semua pedagang salah satunya terpantau di pasar tradisional Badak Pandeglang Banten.

Sejumlah pedagang masih menjual minyak goreng seharga Rp19.000 per liter. Bukannya tidak tahu kebijakan satu harga namun pedagang menyebut terpaksa masih menjual minyak goreng mahal karena akan rugi besar.

Jika diharuskan untuk segera menyesuaikan para pedagang minta pemerintah mengganti rugi modal mereka.

“Siap mengganti tidak pemerintahnya stok saya masih banyak harga masih tinggi harus ada kebijakan dong dari atas ya harus kayak gimana ganti kerugian kita,” ujar salah satu pedagang seperti diberitakan Liputan 6 Senin (24/1).

Warga mengaku juga belum bisa mendapatkan minyak goreng seharga Rp14.000.

“Enggak kebagian rebutan lah di minimarket udah murah juga enggak kebagian,” ujar salah satu pembeli saat diwawancarai Senin (24/1).

Di Makassar Sulawesi Selatan minyak goreng berbagai ukuran tidak lagi terlihat di sejumlah minimarket menurut pihak minimarket stok minyak goreng habis karena diserbu pembeli setelah ditetapkan minyak goreng satu Harga. Meski pembelian dibatasi minyak goreng habis dalam sekejap.

“Konsumen yang banyak pak ambil dari harga 42 turun ke 28,” ujar petugas minimarket.

Pihak minimarket memastikan minyak goreng kemasan benar-benar habis dibeli warga dan bukan akibat masalah distribusi ataupun penimbunan.

(Liputan 6)

Artikel ini ditulis oleh:

Dede Eka Nurdiansyah