“Lalu saya telepon Pak Taufik, ada uang Rp1 miliar, saya serahkan ke siapa? Lalu dikatakan diberikan ke Rusliyanto, anggota Dewan, saya tanya Pak Rusliyanto di mana rumahnya? Di gunung, waduh bahaya kan,” ungkap Aan.

Padahal Aan mengaku bahwa uang itu diminta oleh Wakil Ketua I dari fraksi PDI-P Natalis Sinaga.

“Nah itu saya bingung, yang minta Natalis tapi dikasih Rusliyanto. Selain itu saya juga pernah serahkan ke Erwin (ajudan Mustafa) uang Rp140 juta dan Rp100 juta itu uang dari rekanan,” kata Aan.

Aan menyerahkan uang itu karena Erwin menelepon dan meminta uang untuk kebutuhan operasional.

“Lalu Ismail ajudan bupati juga pernah serahkan uang antara Rp60-100 juta, saya laporkan pak Taufik. Itu dari rekanan, biasanya ketemu Pak Taufik nanti saya dihubungi lalu saya ambil,” ungkap Aan.

 

(Wisnu)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara