Jakarta, Aktual.co — Pejabat senior FIFA, Domenico Scala mengatakan, federasi sepakbola dunia itu harus mengubah budayanya jika ingin merebut kembali kredibilitasnya sebagai organisasi yang terbuka dan jujur.
Setelah Presiden FIFA Sepp Blatter berbicara pada awal kongres, mengulangi analogi di lautan mengenai mengemudikan kapal FIFA yang baik untuk menenangkan gejolak, Scala yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit dan Kepatuhan FIFA, mengeluarkan peringatan kerasnya.
“Perubahan budaya dalam FIFA adalah penting jika organisasi ingin menghilangkan perilaku yang tidak benar,” kata pria asal Swiss-Italia itu kepada delegasi, dan menambahkan bahwa perubahan itu harus diartikulasikan oleh para pemimpin sepak bola, dikutip dari Reuters, Jumat (29/5).
FIFA terguncang pada Rabu (27/5) ketika tujuh pejabatnya ditangkap dalam sebuah razia pagi hari di Zurich, sebagai bagian dari investigasi bersama Amerika Serikat dan Swiss atas dugaan malpraktek secara luas yang melibatkan kegiatan FIFA sejak awal 1990-an.
Scala mengatakan kepada para delegasi bahwa FIFA telah banyak merestrukturisasi badan internal, dengan kontrol dan batasan yang lebih besar, dalam upaya untuk menghentikan praktek korupsi.
Dia mengulangi bahwa badan dunia yang mengatur sepak bola memberitahu pihak berwenang Swiss pada November lalu, tentang kemungkinan penyimpangan mengenai penawaran tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, tetapi persetujuan harus dilakukan.
“FIFA telah menyampaikan daftar mengesankan dari materi perubahan ke pemerintahannya,” kata dia.
“Namun, untuk memberlakukan perubahan ini di seluruh piramida sepak bola membutuhkan lebih dari satu set instrumen. Hal ini membutuhkan pengakuan bahwa budaya perlu diubah untuk memastikan bahwa perubahan menjadi bagian dari DNA baru tentang bagaimana organisasi, dan komunitas sepak bola, beroperasi,” tambahnya menjabarkan.
Artikel ini ditulis oleh:

















