Ankara, Aktual.com – Laporan DNA dari pengebom bunuh diri, yang menewaskan 29 orang di ibukota Turki, Ankara, pekan lalu menunjukkan pelaku utama serangan itu adalah kelahiran Turki, bukan Suriah, seperti dinyatakan pemerintah, kata pejabat tinggi keamanan Turki, Rabu (24/2).

Mobil sarat peledak dipicu di sebelah bus militer, yang berhenti di lampu lalu lintas di dekat markas angkatan bersenjata, parlemen dan gedung pemerintahan Turki, di jantung pemerintahan Ankara pada Rabu.

Keesokan harinya, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menuding petempur YPG Kurdi Suriah, yang bekerja sama dengan pegaris keras Kurdi di Turki, atas serangan itu, yang bernama Salih Necar, lahir pada 1992 dan berasal dari wilayah Hasakah di Suriah utara.

“Namun, laporan DNA menunjukkan serangan itu dilakukan Abdulbaki Somer, lahir di kota Van di Turki timur,” kata pejabat keamanan dan kantor berita kelolaan negara Anadolu mengutip sumber penuntut, dilansir dari Reuters.

Nama itu sesuai dengan yang diberikan Elang Kekebasan Kurdistan (TAK), kelompok keras Kurdi, ketika mengaku bertanggung jawab atas serangan dalam pernyataan di lamannya.

“Laporan DNA telah keluar. Kami melihat bahwa pelakunya bukan Necar,” kata pejabat keamanan, tanpa mau disebutkan namanya karena hasil penyelidikan belum dipublikasikan untuk umum.

“DNA pengebom cocok dengan ayah Abdulbaki. Sepertinya pengebom itu adalah Abdulbaki Somer, itu yang dikatakan dalam laporan,” kata pejabat itu.

Sayap politik dari YPG, yang telah mendapatkan keuntungan dari dukungan Amerika Serikat (AS) di Suriah utara dalam pertempuran melawan milisi IS, mengatakan pemerintah Turki telah mencoba mempersalahkan YPG atas serangan Ankara, sebagai dalih untuk menembaki posisinya di Suriah.

Ankara memandang YPG sebagai kekuatan pemberontak yang berhubungan erat dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), sebuah kelompok milisi yang telah melakukan pemberontakan selama 30 tahun untuk mengejar otonomi Kurdi di tenggara Turki.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara