Jakarta, Aktual.co — Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengatakan bahwa seorang jenderal tentara Kolombia hilang pada Minggu (16/11), di kawasan yang dikenal sebagai wilayah kegiatan kelompok sayap kiri FARC.
Peristiwa tersebut berpotensi meningkatkan ketegangan dalam proses perdamaian di negara Amerika Selatan itu.
Santos memerintahkan Menteri Pertahanan Juan Carlos Pinzon untuk menuju ke daerah tertutup di Choco, yang merupakan bagian dari kota Quibdo, guna menyelidiki dugaan penculikan terhadap Brigjen Ruben Alzate.
“Kami menginginkan para penangkapnya agar segera membebaskannya dengan aman,” kata Santos melalui akun Twitter.
FARC, yang dibentuk pada 1964, memiliki sekitar 8.000 pejuang dan merupakan kelompok gerilya terbesar di Amerika Latin serta merupakan kelompok yang terlama melancarkan konflik bersenjata.
Organisasi FARC kini menutup dialog dengan pemerintah Kolombia, yang berusaha mencapai kesepakatan perdamaian serta mengakhiri konflik selama lima dasawarsa.
Artikel ini ditulis oleh: