Jakarta, Aktual.co — Pejabat-pejabat Afghanistan mengatakan serangan udara NATO pada Jumat (26/12) waktu setempat, telah menewaskan lima warga sipil dan melukai enam lainnya, hanya beberapa hari sebelum koalisi militer pimpinan AS itu mengakhiri operasi tempurnya di negara tersebut.

Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO tidak langsung memberikan konfirmasi soal serangan di Logar itu, namun selama ini mereka selalu menekankan bahwa pihaknya berupaya menghindarkan jatuhnya korban sipil.

Logar adalah provinsi di bagian selatan ibu kota Kabul.

“Sekira pukul 3.30, pasukan AS melakukan serangan udara di desa Aab Josh, distrik Baraki Barak,” kata gubernur wilayah, Mohammad Amin, dikutip AFP, Sabtu (27/12).

“Serangan udara tersebut mengenai sebuah rumah tinggal, membunuh lima warga sipil dan menyebabkan enam lainnya luka-luka,” tambahnya.

Gubernur sementara provinsi Logar, Niaz Mohammad Amiri, mengatakan insiden itu terjadi ketika pasukan Amerika Serikat melakukan pelacakan terhadap para gerilyawan Taliban, yang telah melancarkan pemberontakan sejak akhir 2001.

“Pasukan AS sedang mengejar para gerilyawan Taliban, namun salah membombardir, yaitu mengenai sebuah rumah. Sebagai akibatnya, jatuhlah korban di kalangan warga sipil dalam serangan itu,” kata Amiri.

Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa pekan lalu, korban tewas di pihak sipil melonjak 19 persen pada akhir November dibandingkan tahun sebelumnya.

Selama 13 tahun berlangsungnya perang Afghanistan, sudah sekitar 3.188 warga sipil yang tewas dan 6.429 lainnya luka-luka, dengan Taliban bertanggung jawab atas 75 persen keseluruhan kasus menyangkut jatuhnya korban.

NATO pada Rabu mengakhiri misi 13 tahunnya memerangi Taliban di Afghanistan.

Misi lanjutan berkekuatan 12.500 tentara NATO pimpinan AS akan tetap tinggal di Afghanistan untuk melatih dan membantu pasukan keamanan negara itu.

Artikel ini ditulis oleh: