Jakarta, Aktual.com – Kementerian Sosial akan umumkan data induk kemiskinan pekan ini untuk 40 persen status ekonomi sosial terbawah.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan data bakal diumumkan setelah proses konsolidasi data dari kabupaten/kota baik wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur sudah terkumpul.
Penetapan data fakir miskin ini menurut dia merupakan bentuk perbaikan dan penguatan data untuk mengintervensi kemiskinan yang nantinya berdampak pada peningkatan kesejahteraan.
Kemensos sebelumnya telah melakukan koordinasi untuk menyamakan data kemiskinan yang dimiliki oleh daerah dan pusat. Sehingga tidak ada saling menyalahkan dalam intervensi peningkatan kesejahteraan oleh Kemensos dan kementerian lainnya.
Sebelum ada data induk ini, kata Khofifah, data yang digunakan kementerian, BPS, maupun Pemerintah Daerah dan kabupaten/kota seringkali berbeda.
Perbedaan ini dapat menghambat program bantuan kepada fakir miskin dan menghindari ketidaktepatan sasaran distribusi.
Selain itu, Kementerian Sosial juga telah menyiapkan 50 titik yang memberlakukan sistem layanan rujukan terpadu (SLRT) sebagai sarana pembaharuan data yang cepat dan efektif.
“Kalau SLRT ini disiapkan di daerah baik kabupaten/kota, ‘update’ data PMKS termasuk data kemiskinan, data Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK), bisa dilakukan secara ‘real time’,” kata Khofifah.
Sebagai percepatan pengentasan kemiskinan, Kemensos juga mendukung pembentukan Dirjen Penanganan Fakir Miskin yang diatur dalam UU No. 13 Tahun 2011 untuk melihat aspek kewilayahan masyarakat miskin terutama di daerah pulau kecil dan perbatasan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara