Pekanbaru,, 04/8 (ANTARA) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Republik Indonesia telah mengalokasikan dana sebesar Rp15 miliar untuk membangun Kawasan Kumuh Terintegrasi di Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, mengungkapkan bahwa Kelurahan Meranti Pandak akan menjadi percontohan dalam pembenahan kawasan kumuh.

Proyek ini didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) dan meliputi pembangunan rumah layak huni (RLH), jalan, drainase, proteksi kebakaran, dan persampahan.

Kawasan kumuh ini akan diberi nama Kampung Tradisional Meranti Pandak.

Pekanbaru memiliki luas kawasan kumuh mencapai 267,76 hektare, dan kelurahan-kelurahan seperti Meranti Pandak, Tirta Siak, Lembah Damai, dan Kampung Baru menjadi prioritas untuk diperbaiki pada tahun depan.

Sekda Pekanbaru menyatakan bahwa Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Pekanbaru telah melakukan sosialisasi untuk memastikan kelancaran pembangunan kawasan kumuh di Kelurahan Meranti Pandak.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mengentaskan kawasan kumuh di berbagai wilayah.

Tidak hanya itu, pada tahun depan, TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) juga akan dilaksanakan di Kelurahan Meranti Pandak, di lingkungan RW sebelahnya.

Rencananya, program pembangunan kawasan kumuh oleh Kemen PUPR akan diduplikasi dalam TMMD di kelurahan tersebut.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan lingkungan permukiman, program TMMD akan berfokus pada pembangunan fasilitas tempat mandi cuci kakus (MCK) untuk mengatasi masalah buang air besar sembarangan di wilayah tersebut.

Indra Pomi berharap agar program ini dapat membawa dampak positif bagi warga dan memperbaiki kondisi lingkungan di Kawasan Kumuh Terintegrasi Meranti Pandak.

Dengan dukungan dari pemerintah pusat melalui Kemen PUPR, diharapkan Kota Pekanbaru dapat mengatasi masalah kawasan kumuh secara bertahap dan menyeluruh.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Firgi Erliansyah