Jakarta, Aktual.com – Arus kendaraan pribadi tetap padat di pelabuhan penyeberangan Bakauheni. Berdasarkan pantauan di Pelabuhan Bakauheni, Sabtu, mobil-mobil pribadi dan penumpang tetap ramai memasuki area pelabuhan penyeberangan itu sehingga harus antre sekitar 1-2 jam baru bisa masuk kapal untuk selanjutnya diseberangkan ke Pelabuhan Merak, Banten.
Dioperasikannya Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni- Terbanggi Besar mempersingkat waktu perjalanan kendaraan untuk tiba di Bakaueni. Sehubungan itu, banyak warga yang memanfaatkan waktu liburan dan cuti bersama untuk mudik atau berlibur di Pulau Jawa.
Para pengendara mobil pribadi lebih banyak memilih naik kapal eksekutif, karena waktu perjalanan ke Pelabuhan Merak sekitar satu jam. Sementara waktu penyeberangan dari dermaga biasa umumnya berkisar 3-4 jam. Tarif penyeberangan melalui Dermaga Eksekutif Bakauheni-Merak akan diberlakukan mulai 2 Januari 2019.
“Masih tarif biasa seperti di dermaga lainnya sampai Tahun Baru. Mulai 2 Februari baru berlaku tarif eksekutif, ” kata salah satu petugas loket yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (22/12).
Kepadatan arus kendaraan di Pelabuhan Bakauheni sebenarnya terjadi mulai Sabtu subuh, sehingga pengendara harus mengantre 4 jam baru bisa naik ke kapal. Selain itu, waktu pelayaran juga lama karena kapal harus mengantre cukup lama baru bisa bersandar di dermaga pelabuhan. Sementara itu, Tol Trans-Sumatera ruas Bakauheni- Terbanggi Besar di Lampung pada Sabtu atau empat hari sebelum perayaan Natal 2018, mulai ramai dilintasi, termasuk kendaraan pemudik.
Berdasarkan pantauan di Tol Trans Sumatera ruas Kota Baru-Pelabuhan Bakauheni, Sabtu, kendaraan arus mudik terlihat lebih ramai melintas dari arah Bakauheni ke Bandarlampung. Meski demikian, arus kendaraan pribadi ke arah Pelabuhan Bakauheni juga ramai. Arus kendaraan di Tol Trans Sumatera pada Sabtu jauh lebih ramai dibandingkan Jumat. Meski masih gratis, namun tetap harus menggunakan kartu tol elektronik (e-Toll) untuk bisa masuk ke jalan tol tersebut. (ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Editor: Eka
