“Dengan adanya permainan ini, anak-anak usia 5-20 tahun dapat belajar dan memahami kebudayaan lokal Bengkulu secara lebih menyenangkan,” jelasnya.

Sementara itu, Guru Teknik Informatika SMK Negeri 1 Kota Bengkulu Ahmad Azhari, mengatakan para pelajar dibekali pemahaman berbagai software pembuat game sebagai medium penyaluran kreativitas dan imajinasi, seperti enggine Construct 2 serta Cocoon.

“Pelajar yang telah memiliki kemampuan bidang pemrogram dapat menciptakan berbagai aplikasi guna memenuhi kebutuhan masyarakat, di antaranya aplikasi berhitung dan membaca Al-Quran untuk siswa sekolah dasar,” imbuhnya.

Kehadiran pelajar dengan keahlian mumpuni bidang teknologi, sambung Ahmad juga diharapkan dapat mendorong pengembangan Bengkulu menjadi kota pintar.

Game ini dibuat sembilan pelajar. Untuk mempercepat proses pembuatan game, setiap pelajar memiliki peranan berbeda, seperti desain karakter tokoh, musik, hingga pemrograman.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid