Jakarta, aktual.com – Tim pelajar Indonesia berhasil memberi kado kemerdekaan pada HUT ke-79 RI dengan meraih medali perak dan perunggu pada ajang olimpiade standar internasional ke-19 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Standar Korea (KSA) pada 12-14 Agustus 2024.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Arini Widyastuti dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (17/8), mengapresiasi capaian dari tim pelajar Indonesia.
“Capaian silver (perak) prize dan bronze (perunggu) prize ini merupakan kado istimewa bagi Indonesia pada peringatan HUT RI. Prestasi ini sangat membanggakan karena putra-putri terbaik bangsa berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional dalam bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian,” katanya.
Capaian tersebut berhasil diraih oleh Tim Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Gorontalo yang mendapatkan medali perak serta Tim SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya yang meraih medali perunggu.
Tim dari MAN Insan Cendekia Gorontalo terdiri atasi Tiara Myreen Alilatulbariza Husain, Marha Rifani Fayza Bahsuan, dan Aiko Auliah Hasmin Tamsah. Sementara itu, tim dari SMAK St. Louis 1 Surabaya diwakili oleh Gabriella Esther Lauwson, Jovita Alim, dan Konstantin.
Kedua tim merupakan juara 1 dan 2 pada Kompetisi Standardisasi Nasional (KSN) Tingkat SMA/SMK tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).
“Prestasi ini membuktikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar untuk memajukan bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian, baik di tingkat nasional maupun internasional. Semoga capaian ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk lebih mendalami dan mengembangkan pengetahuan di bidang ini,” ucap Arini.
Olimpiade yang diikuti oleh 40 tim dari 10 negara tersebut menantang para peserta menyusun naskah standar internasional dengan topik “Artificial Intelligence – Guidance on the Ethical Practices for Artificial Intelligence”.
Kompetisi yang telah digelar sejak tahun 2006 itu tidak hanya menguji pengetahuan teoritis tentang standardisasi, tetapi juga mengintegrasikan kreativitas, pengetahuan ilmiah, dan teknologi, serta memberikan peluang bagi generasi muda untuk mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuan mereka di bidang standardisasi.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain