Dalam pembuatan alat tersebut, diakuinya, terkendala beberapa bahan yang sulit ditemukan di kudus. Bahan yang digunakan, mulai dari arduino uno R3, modul GSM, sim 900, sensor suhu DHT 11, sensor getaran, dan sensor gas MQ7.

Ia berharap robot Mosugemo tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat luas yang tinggal di sekitar gunung berapi.

Pembimbing Tim Robotik MAN 1 Kudus Arif Noor Adiyanto bersama Nurul Khotimah, menambahkan persiapan untuk membuat robot tersebut dimulai sejak 11-15 Oktober 2018.

“Awalnya ide yang dimiliki untuk mendeteksi getaran saja, kemudian dikembangkan oleh guru pembimbing untuk indikator suhu dan gas CO,” ujarnya.

Rencananya, kata dia, tim robotik MAN 1 Kudus akan mengembangkan robot Mosugemo tersebut menjadi lebih sempurna. Kepala MAN 1 Kudus Suhamto mengaku bangga dengan prestasi siswanya di tingkat nasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid