Pelajar ini pun tiba di Yogyakarta pada Selasa, (9/1) dan langsung dilarikan ke RSUD Yogyakarta untuk mendapatkan perawatan. Tapi sayang pada Jumat, (12/1) korban menghembuskan nafas terakhirnya.

Jasadnya pun dipulangkan ke Sukabumi dan langsung dibawa ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk dilakukan otopsi.

“Kami merasa ada yang janggal atas meninggalnya almarhum, karaena pada tubuhnya terlihat ada banyak lebam dan keluar darah dari hidung dan telinganya,” tambahnya.

Asep menyayangkan pihak sekolah yang memaksakan almarhum tetap berangkat Yogyakarta padahal kondisi kesehatannya terus menurun dan parahnya lagi sekolah tidak memberikan informasi ke pihak orang tua.

Sementara, Ibu korban Elis Suhartini (43) yang bekerja di Australia sempat tidak sadarkan diri melihat anak sematawayangnya meninggal dunia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara