Ilustrasi- Seorang Sufi Ahli Ibadah

Jakarta, aktual.com – Selain dari riwayat Rasulullah SAW, penting juga bagi kita untuk membaca kisah-kisah orang saleh karena mereka menyimpan pelajaran berharga.

Contohnya, dalam kitab Raudh al-Rayyahin fi Hikayat Al-Sholihin terdapat kisah Abi Ya’qub al-Basri yang menggambarkan tekadnya untuk menjauhi makanan yang tidak jelas asal-usulnya demi menghindari siksa Allah SWT.

Pada suatu hari, meskipun dalam keadaan lapar yang sangat, Abi Ya’qub berada di tanah haram selama sepuluh hari. Saat dia berencana menuju suatu lembah dalam harapan menemukan sesuatu yang bisa mengenyangkan, dia menemukan lobak busuk yang sudah dibuang oleh orang lain. Meski mengambilnya, hatinya dipenuhi keraguan, dan dia mendengar suara dalam hatinya yang mengingatkannya akan akhirat.

“Engkau kelaparan selama sepuluh hari, kelak di akhirat ganjaranmu adalah lobak busuk,”.

Dia langsung membuang lobak busuk tersebut dan pergi ke masjid, di mana dia duduk. Tiba-tiba, seseorang duduk di depannya dan menaruh sebuah koper, mengatakan bahwa di dalamnya terdapat lima ratus dinar yang semuanya diberikan padanya.

Laki-laki tersebut berkata, “Di dalam koper ini ada lima ratus dinar dan semuanya untukmu!”.

Terkejut, Abi Ya’qub bertanya mengapa orang itu memberikan koper tersebut padanya dan bukan kepada orang lain.

Syaikh Abi Ya’qub bertanya, “Bagaimana ceritanya tiba-tiba engkau memberikan koper berisi uang itu padaku? Bukan kepada yg lain?”.

Lelaki itu menjawab bahwa selama sepuluh hari dia berlayar dan hampir saja kapalnya karam. Dia bernazar bahwa jika Allah menyelamatkannya, dia akan memberikan lima ratus dinar kepada orang pertama yang dia temui, dan Abi Ya’qub adalah orang pertama yang dia jumpai.

“Ketahuilah, selama sepuluh hari aku berlayar, kapal yang aku tunggangi hampir saja karam. Lalu aku bernadzar jika Allah menyelamatkanku, aku akan menyedekahkan lima ratus dinar kepada orang yg pertama aku temui, dan engkau adalah orang yg pertama aku temui,”.

Ini adalah contoh nyata bagaimana Allah membalas kebaikan seseorang yang tekun menjaga dirinya dari yang haram dan tetap menjalankan ketakwaannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain