Las Vegas, Aktual.com – Hasil penyelidikan kepolisian Las Vegas dibantu aparat Biro Investigas Federal (FBI) memastikan kalau pelaku peledakan kendaraan Tesla Cybertruck pada awal tahun 2025 di depan Trump International Hotel hotel milik Donald Trump adalah Sersan Kepala Matthew Alan Livelsberger, 37 tahun.

Sesuai informasi yang disampaikan pihak Angkatan Darat AS, seperti dilansir dari AP, Livelsberger diketahui adalah seorang veteran pasukan khusus Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) atau yang biasa disebut ’Green Berets’. Bahkan dalam karir militernya, Livelsberger menjalani tugas tempur di Afghanistan dua kali, dan bertugas di Ukraina satu kali.

Peledakan mobil Tesla yang dilakukan Livelsberger itu menyebabkan tujuh orang terluka, selain Livelsberger yang tewas akibat bunuh diri dengan cara menembakkan pistol kekepalanya sendiri, sesaat setelah meledakkan mobil tersebut.

Sheriff Clark County Las Vegas Kevin McMahill menyebutkan, Angkatan Darat AS mengonfirmasi kalau Livelsberger mendaftar sebagai prajurit pada tahun 2006, yang kemudian bertugas di Grup Pasukan Khusus ke-10 yang bermarkas di Stuttgart Jerman sejak tahun 2012.

Selain pernah bertugas di Afghanistan dan Ukraina, ia juga pernah ditugaskan di Tajikistan, Georgia, dan Kongo. Sepanjang karir militernya, Livelsberger memperoleh banyak penghargaan, termasuk lima Bintang Perunggu.

”Komando Operasi Khusus Angkatan Darat AS bekerja sama sepenuhnya dengan lembaga penegak hukum federal dan negara bagian, tetapi sebagai kebijakan, kami tidak akan mengomentari penyelidikan yang sedang berlangsung,” demikian pernyataan pihak Angkatan Darat AS.

Sementara, aparat penegak hukum menyebutkan kalau pelaku Livelsberger telah mengemas Tesla Cybertruck sewaan dengan kembang api, bahan bakar padat yang biasa digunakan saat berkemah,
dan bahan peledak lainnya. Menurut laporan FBI, Livelsberger menembak dirinya sendiri di dalam kendaraan yang telah diisi dengan wadah bahan bakar dan kembang api. Akibatnya Tesla Cybertruck meledak dan mengakibatkan tujuh orang terluka di area valet hotel yang berdinding kaca.

Meskipun ledakan itu terjadi di dekat hotel milik Donald Trump, sheriff mengklaim tidak ada bukti konklusif tentang motif politik atau ideologis. Namun seorang penyelidik yang tidak disebutkan namanya mengatakan kalau Livelsberger diduga menderita stres pascatrauma (PTSD) yang menjadi faktor utama dibalik insiden ini.

FBI juga memastikan tidak ada indikasi keterlibatan Livelsberger dengan kelompok teroris atau motif politik tertentu. Namun agen khusus FBI Spencer Evans mengatakan dalam penyelidikan pihaknya menemukan dua surat di ponsel Livelsberger yang mencerminkan beban mental yang dialaminya, termasuk rasa bersalah karena kehilangan nyawa dalam tugasnya sebagai veteran tempur. Selain itu, beberapa masalah pribadi dan keluarga juga turut menjadi penyebab insiden ini.

Sementara Sheriff Kevin McMahil mengatakan jasad Livelsberger ditemukan dalam kondisi terbakar hingga tidak dapat dikenali, tetapi telah dikonfirmasi melalui catatan gigi dan DNA. Ia juga menambahkan bahwa Tesla Cybertruck yang meledak terjadi bersamaan dengan tindakan bunuh diri tersebut.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain