Jakarta, Aktual.com — Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menyebutkan, pihak kepolisian harus kerja keras untuk mengungkap dan menangkap pelaku yang meracuni Wayan Mirna 27 tahun, dengan sianida di Kafe Olivier, Grand Indonesia.
IPW menilai pelaku pembunuhan terhadap Mirna termasuk dalam kategori pembunuh sadis dan berdarah dingin. “Bagi kami, pelaku termasuk sadis dan berdarah dingin,” katanya kepada wartan, Jumat (21/1).
Terlebih, dari penelusuran IPW, cangkir yang diminum Mirna kadarnya sangat tinggi. Sianida yang dicampur dalam kopinya tersebut bisa membunuh 20 sampai 25 orang.
“Artinya, Sianida yang dimasukkan ke kopi Myrna dosisnya sangat tinggi hingga bisa membunuh 20 sampai 25 orang dalam tempo singkat,” ujar dia.
Dia mengatakan, pembunuhan terhadap Mirna ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang berwatak sadis dan berdarah dingin.
Dalam cangkir kopi yang diminum Mirna ditemukan Sianida bentuk NaCN (Sodium Sianida) dengan kadar 15 gram perliter, yakni 15 ribu mg tiap 1.000cc. Artinya, tiap cc kopy Myrna mengandung 15mg Sianida.
Analisa dia, kalau secangkir kopi Myrna sebanyak 250 cc, maka dalam cangkir kopi Mirna itu terdapat 250 x 15mg NaCN = 3750mg. Sedangkan dosis lethal yang bisa mematikan antara 150-200mg.
Sianida merupakan senyawa kimia beracun berbentuk gas/kristal/serbuk/cair yang dapat mengakibatkan kematian, dengan cara menghambat pengambilan oksigen oleh jaringan, sehingga mengakibatkan ssfiksia.
Racun itu masuk ke dalam tubuh melalui oral, inhalasi, dermal, dan suntikan. Dosis lethal (dapat mengakibatkan kematian) yaknis HCN 50-100mg atau NaCN/KCN 150-200mg. Sianida sebenarnya digunakan sehari-hari untuk fumigasi dan industri logam.
Melihat tingginya dosis Sianida yang dimasukkan ke kopi Mirna, menurut Neta lagi, pelaku kemungkinan hendak menghabisi korban dalam waktu sekejap.
“Pelaku seperti ini tidak boleh dibiarkan bergentayangan. Sebab dikhawatirkan pelaku akan mengulangi perbuatannya dan menjadi contoh pelaku kejahatan lain untuk menirunya, sehingga aksi ini akan meresahkan masyarakat,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu