Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar memberikan keterangan kepada wartawan terkait kontak senjata yang diduga menewaskan teroris Santoso di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/7). Polri menyatakan masih terus melakukan identifikasi untuk memastikan dugaan tewasnya teroris Santoso dalam baku tembak pada Senin (18/7) saat Operasi Tinombala 2016 di Tambarana, Poso. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Seorang pemuda nekat melakukan penyerangan dan penusukan secara membabi buta terhadap tiga anggota polisi, yang tengah patroli di Jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya di pos lalu lintas Yupentek Cikokol, Kota Tangerang, Kamis (20/10) pagi.

Pelaku yang diduga membawa bom itu mendadak menyerang ketiga korban yaitu Kapolsek Tangerang, Kompol Efendi, Iptu Bambang Haryadi, Kanit Dalmas Polres Metro Tangerang Kota dan Bripka Sukardi, anggota Satlantas Polsek Benteng, menggunakan senjata tajam sekitar sekitar pukul 07.10 WIB.

Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar saat dikonfirmasi membenarkan adanya insiden itu. Menurut dia, dugaan sementara pelaku penyerangan dan penusukan hanya berjumlah satu orang, yaitu pria dewasa berinisial SA 21 tahun.

“Pelaku untuk saat ini satu orang, penyerangan dilakukan menggunakan golok serta melempar sumbu menyerupai bahan peledak sebanyak dua batang,” ujar Boy Rafli.

Dia menuturkan, karena aksi pelaku yang brutal ini aparat kepolisian kemudian berupaya menghentikan penyerangan tersebut dengan menyarangkan timah panas ke kaki tersangka.

Setelah berhasil dilumpuhkan kini yang bersangkutan dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati. “Saat ini pelaku sudah diamankan dan dibawa ke rumah sakit Polri untuk jalani perawatan luka tembakan.”

Sementara itu, tiga korban dari aparat kepolisian juga sudah dilarikan ke rumah sakit. Kompol Efendi menderita luka tusuk di Torak Jantung dirujuk ke RS Siloam. Sementara Iptu Bambang Haryadi menderita luka dada kiri dan punggung kiri, di RSUD Tangerang.

“Sedangkan Bripka Sukardi menderita luka punggung kanan dan lengan kanan di RSUD Tangerang Kota. Saat ini ketiganya masih dirawat.”

Dari tangan pelaku, aparat kepolisian menyita barang bukti, seperti sebuah senjata tajam jenis pisau, sebuah senjata tajam jenis badik, sebuah sarung senjata tajam badik, dua buah benda diduga bom pipa, yang terletak di pinggir jalan dan dipinggir kali, satu tas warna hitam, sebuah sorban putih, sebuah stiker yang menempel di Pos Lantas.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu