Jakarta, Aktual.co — Pelaku perbankan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tidak mengkhawatirkan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) akhir tahun 2015, mempengaruhi kinerja perbankan di daerah tersebut.
“Pilkada yang akan serentak dilakukan di beberapa kabupaten dan kota di Sulut, saya rasa tidak akan mempengaruhi kinerja perbankan,” kata Vice President Bank Mandiri Area Manado Hotman Nainggolan, di Manado, Sabtu (28/3).
Dia mengatakan perbankan pasti akan tetap hati-hati dan selektif dalam menyalurkan kredit ke nasabah, apalagi yang berhubungan dengan Pilkada.
“Bank Mandiri tidak menyalurkan kredit kepada calon pemimpin daerah yang akan maju dalam Pilkada,” jelas Hotman.
Hotman mengatakan pihaknya akan benar-benar selektif juga akan memeriksa dalam BI ceking jika nasabah tersebut bermasalah atau tidak.
Dalam pelaksaan Pilkada nanti, katanya, pasti yang akan meningkat yakni jumlah uang kartal di masyarakat, sehingga perputaran uang tersebut akan mempengaruhi likuiditas.
Menurut pengalaman beberapa waktu lalu, dalam pelaksanaan Pilkada tidak memberikan dampak buruk bagi dunia perbankan.
“Mungkin calon-calon yang akan maju dalam Pilkada tersebut telah mempersiapkan diri jauh-jauh sebelum, sehingga tidak perlu meminjam di bank,” jelasnya.
Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Luctor Tapiheru mengatakan dalam menyalurkan kredit perbankan harus selektif dan penuh kehati-hatian.
“Harus hati-hati karena kredit yang akan disalurkan nanti adalah dana masyarakat sendiri,” jelasnya.
Hindari kredit bermaslah, kata Luctor, yang akan menurunkan kualitas perbankan itu sendiri.
Artikel ini ditulis oleh:

















