Korban Serangan Bom di sebuah masjid di Sinai Utara, Mesir pada saat shalat Jumat (24/11). (istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Milisi bersenjata yang menewaskan lebih dari 300 orang dalam serangan di sebuah masjid di Sinai Utara Mesir pada Jumat disebut membawa bendera ISIS, kata kantor jaksa penuntut umum dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.

Para pelaku juga disebutkan bejumlah antara 25 sampai 30 orang. Pelaku bersenjata itu, beberapa d iantaranya mengenakan topeng dan seragam bergaya militer, mengelilingi masjid yang menghalangi jendela dan sebuah pintu serta melepaskan tembakan ke dalam dengan senapan otomatis. Pernyataan tersebut mengutip penyelidikan dan wawancara mereka dengan korban luka.

“Mereka berjumlah antara 25 dan 30 orang, membawa bendera Daesh dan mengambil posisi di depan pintu masjid dan 12 jendela dengan senapan otomatis,” kata pernyataan tersebut dengan menggunakan istilah Arab untuk kelompok ISIS.

Pada Jumat, milisi meledakkan bom dan menembaki jamaah dalam serangan paling mematikan dalam sejarah modern negara tersebut, menurut laporan media pemerintah dan para saksi.

Belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab, namun sejak 2013 pasukan keamanan Mesir telah berjuang menangani afiliasi ISIS di wilayah yang sebagian besar terdiri dari gurun itu. Sementara itu, milisi-milisi telah membunuh ratusan polisi dan tentara.

Media pemerintah memperlihatkan gambar para korban yang berlumuran darah dan tubuh-tubuh yang ditutup selimut di dalam masjid Al Rawdah di Bir al-Abed, sebelah barat El Arish, kota utama di Sinai Utara.

Para anggota jamaah sedang menyelesaikan shalat Jumat di masjid ketika sebuah bom meledak, kata saksi mata. Sekitar 40 pria bersenjata berdiri di luar masjid dengan mobil jip dan melepaskan tembakan dari berbagai arah saat orang-orang mencoba melarikan diri, kata saksi mata.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby