“Mereka menembaki orang-orang saat mereka meninggalkan masjid,” ujar seorang penduduk setempat yang kerabatnya berada di tempat kejadian. “Mereka juga menembaki ambulans,” jelasnya.

Menyerang masjid akan menjadi perubahan taktik bagi milisi Sinai, yang biasanya menyerang tentara dan polisi dan gereja-gereja Kristen.

Saluran berita Arabiya dan beberapa sumber lokal mengatakan beberapa anggota jamaah beraliran Sufi, yang oleh kelompok-kelompok seperti IS dijadikan target karena mereka menghormati para wali dan tempat-tempat suci, yang bagi milisi Islamis sama saja dengan penyembahan berhala.

Kelompok milisi juga menyerang suku-suku setempat beserta milisi mereka karena bekerja sama dengan tentara dan polisi sehingga kelompok milisi menganggap mereka sebagai penghianat.

Cabang Sinai adalah salah satu cabang ISIS yang masih ada, setelah runtuhnya kekhalifahan yang diumumkan sendiri di Suriah dan Irak pascakekalahan militer oleh pasukan yang didukung AS.

Presiden Abdel Fattah al-Sisi, mantan komandan angkatan bersenjata yang menghadirkan dirinya sebagai benteng pertahanan terhadap militansi Islam, mengadakan pertemuan darurat dengan menteri pertahanan dan menteri dalam negeri serta kepala intelijen segera setelah serangan tersebut, kata kantor kepresidenan dan televisi pemerintah.

Keamanan telah lama menjadi salah satu sumber utama dukungan publik bagi mantan jenderal tersebut, yang diperkirakan akan mencalonkan kembali pada pemilihan awal tahun depan untuk masa jabatan empat tahun berikutnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby