Pengunjung melihat produk UMKM Mitra Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) yang dipamerkan di hall B3, Jiexpo, Kemayoran, Jakarta dalam Pameran Jakarta Fair Kemayoran 2019, Rabu (19/6/19). AKTUAL/Dok YDBA

Jakarta, Aktual.com – Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah diminta untuk jeli dalam membidik pasar atau melakukan segmentasi dalam bisnisnya saat menggarap pasar daring atau online.

Plt Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), I Nyoman Adhiarna di Jakarta, Sabtu (6/7), mengatakan butuh segmentasi yang lebih tajam untuk mendorong para pelaku UMKM go online.

“Setelah banyak berinteraksi dengan pedagang dan relawan pandu digital yang membantu UMKM go online, satu hal mendasar yang bisa disimpulkan adalah perlunya segmentasi yang lebih tajam untuk tindakan ke depan. Kita perlu segmentasi yang lebih tajam agar bisa membidik target dengan lebih akurat,” tuturnya.

Menurut dia, kendala bagi UMKM untuk masuk pasar online memang banyak, dari pihak pedagang sendiri yang masih konservatif misalnya, juga ada kendala eksternal seperti infrastruktur pendukung termasuk sinyal dan koneksi internet.

“Untuk itu kami perlu mengidentifikasi agar bisa merumuskan strategi skill up yang fokus pada sumber daya masing-masing,” lanjutnya

Nyoman mengapresiasi para Relawan Pandu Digital yang telah membantu UMKM go online yang sudah bekerja semaksimal mungkin untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada para pedagang.

“Saya mengapresiasi atas dukungan banyak pihak dan atas masukan-masukannya. Ke depan kami akan membuat strategi yang lebih tepat agar bisa mendorong UMKM untuk masuk ke pasar digital supaya penghasilan mereka bertambah,” tutur Nyoman.

Pihaknya menggelar Grebeg Pasar Ayo UMKM Go Online di Kota Surabaya selama beberapa hari.

Grebeg Pasar Ayo UMKM Go Online di Kota Surabaya melibatkan Relawan Pandu Digital yang aktif melakukan sosialisasi dan pendampingan door-to-door kepada para pedagang pasar dari pasar DTC, Wonokromo, PGS dan JMP.

Sampai hari keenam tercatat sudah lebih dari seribu UMKM yang on-boarding ke marketplace-marketplace. Dorongan dominasi UMKM di marketplace terus difasilitasi agar marketplace tidak dikuasai oleh pedagang-pedagang besar, bahkan pedagang dari luar negeri.

Diungkapkan oleh salah satu Relawan Pandu Digital, Bayu (45) bahwa salah satu kendala UMKM untuk masuk pasar online adalah susah sinyal.

“Banyak sekali titik-titik yang sinyalnya sangat lemah, apalagi di area basement di pasar,” kata Bayu.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan