Jakarta, Aktual.com – Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) terus melakukan pengembangan infrastruktur ke berbagai wilayah di Indonesia. Market pasar PGN tidak hanya industri besar saja, melainkan pelanggan rumah tangga hingga mal dan hotel.

Salah satu keunggulan gas bumi PGN dibanding LPG adalah harganya yang lebih bersaing dan selalu tersedia setiap saat. Gas bumi PGN lebih murah dibanding LPG karena gas PGN terdiri dari Metana dan Etana yang diolah dari perut bumi Indonesia.

“Gas bumi PGN untuk konsumsi rumah tangga terdiri dari Metana dan Etana yang diolah dari perut bumi Indonesia tanpa impor,” ujar Heri Yusuf, Senin (31/10).

Kandungan dalam negeri tersebut membuat ketersedian dan harga gas bumi PGN bisa ditekan dan tersedia setiap saat. Bahkan dengan menggunakan gas bumi, pelanggan rumah tangga bisa berhemat hingga Rp12 juta per bulan.

“Saya menggunakan bahan bakar LPG hingga tahun 2008. Biaya operasional sekitar Rp18 juta-20 juta per bulan. Tapi sejak menggunakan gas bumi PGN pada 2008, biaya tagihan gas bumi hanya Rp7-8 juta per bulan,” ujar Nur Wahid, pemilik rumah makan ‘Nasi Jamblang Ibu Nur.

Menurutnya, gas bumi yang di pasok PGN terus mengalir selama 24 jam tanpa takut kehabisan. Padahal dirinya menggunakan 15 kompor dan 3 tungku untuk memasak sehari-hari.

Selain menyasar rumah tangga, PGN juga memberi layanan khusus kepada rumah sakit di Jakarta. Dari 10 Rumah sakit yang menggunakan gas bumi, salah satunya adalah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

“RSPAD Gatot Subroto sudah 30 tahun menggunakan gas bumi dari PGN, salah satunya untuk memasak makanan para pasien, perawat, dan dokter,” kata Sales Area Head Jakarta PGN, Sabaruddin.

Layanan khusus PGN berupa pemeriksaan, perawatan, leak test dengan methane detector, penataan alat kerja pelanggan, hingga pengecetan pipa-pipa gas milik pelanggan rumah sakit.

Gas bumi PGN juga menyasar hampir seluruh mal besar di Jakarta, mulai dari Grand Indonesia, Plaza Indonesia, FX Mal, Senayan City, Plaza Senayan, Mall of Indonesia (MOI), hingga Central Park Jakarta.

“Seluruh tenant cafe dan restoran di Plaza Senayan sudah menggunakan gas bumi dari PGN,” ujar Direktur Umum PT Senayan Trikarya Sempana (pengelola Plaza Senayan), Teguh Budiono.

Berbagai manfaat yang dirasakan para tenant yaitu bahan ramah lingkungan, aman hingga ekonomis hingga 50% lebih dibandingkan menggunakan LPG.

“Hemat bisa 50% lebih dibandingkan menggunakan LPG, aman karena kalau ada yang bocor gas langsung menguap ke udara,” kata Teguh.

PGN juga terus mendorong upaya diversifikasi bahan bakar kendaraan dari BBM ke bahan bakar gas. Saat ini PGN telah mengoperasikan 7 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), ke 8 SPBG mitra, dan ke 5 MRU (SPBG Mobile).

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka