Washington DC, Aktual.com – Pelantikan Donald Trump sebagai presiden ke-45 Amerika Serikat diwarnai oleh demonstrasi di Washington DC. Sedikitnya 217 pengunjuk rasa ditangkap dan enam orang anggota polisi mengalami luka ringan.

Menurut Juru Bicara Kantor Pemadam Kebakaran DC Vito Maggiolo, sedikitnya ada dua polisi dan seorang lainnya yang dilarikan ke rumah sakit akibat bentrokan yang melibatkan polisi dan pengunjuk rasa, seperti yang dilansir CNN, Sabtu (21/1).

Sedangkan Kepala Polisi DC, Peter Newsham mengatakan bahwa luka yang diderita anggotanya termasuk ringan dan tidak mengancam jiwa.

Bentrokan terjadi karena pengunjuk rasa melakukan tindakan merusak etalase toko dan bus yang berhenti di area Jalan K dan 12th. Massa yang menggunakan pakaian serba hitam yang bertuliskan ‘anti-fasis’ tersebut juga merusak jendela mobil limousin dan melempari polisi dengan batu.

Untuk mengamankan situasi, petugas menggunakan asap dan granat kejut (flash-bang) untuk membubarkan massa. Dentuman Flash-bang sendiri terdengar sampai beberapa blok dari area kerusuhan.

“Semprotan merica dan alat pengendali lainnya digunakan untuk mengendalikan pelaku tindak kriminal dan melindungi orang-orang serta properti yang ada,” ujar Polisi setempat.

Sementara itu, terdapat ribuan orang melakukan aksi tanpa kekerasan di Washington DC untuk menghadiri inaugurasi Trump dan aksi Saturday’s Women March.

“Semuanya berjalan damai dan banyak orang datang ke kota untuk menikmati hari bersejarah ini, tidak hanya di Capitol tetapi di sekitar kota,” kata petugas.

Protes anti-Trump juga pecah di beberapa kota lainnya di Amerika Serikat seperti New York, Seattle, Dallas, Chicago, dan Oregon. Otoritas Seattle menyatakan satu orang dalam kondisi kritis di rumah sakit. Demonstrasi juga terjadi di luar AS seperti di Hong Kong, Berlin, dan London.

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Wisnu