Jakarta, Aktual.co — Sistem pelarangan motor di jalan protokol Ibukota yang sudah diberlakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tajahaja Purnama (Ahok) masih menuai protes (pro dan kontra) dari berbagai kalangan. Mulai dari masyarakat biasa hingga artis tidak setuju dengan peraturan tersebut.

Disamping itu, komunitas ‘Ngawi Motor Club’ juga sangat menentang kebijakan Ahok yang sangat diskriminatif. Ketua umum sekaligus pendiri pecinta Riders, Agus Fono mengatakan, kebijakan Ahok mampu menyebabkan disintegrasi bangsa (perpecahan).  

“Saya sangat tidak setuju. menurut saya itu sistem terlalu konyol,” kesal Agus Fono selaku pendiri dan ketua umum ‘Ngawi Motor Club’, kepada Aktual.co, Rabu (21/1).

Menurutnya, solusi yang diberikan dengan menyediakan bis gratis di jalur pelarangan motor tersebut tetap tidak membuat jalan keluar yang baik.

Warga perkotaan yang memilih motor adalah orang yang paham bagaimana memanage waktu secara efisien. Kata ia, dengan naik bis menurutnya akan membutuhkan waktu yang lebih lama sampai ke tempat tujuan.

“Dan, jika motor disebut sebagai penyebab kemacetan, saya makin tidak setuju. Coba saja Gubernur untuk memberhentikan produksi motor, apa kemacetan akan berkurang?. Coba saja, setiap hari produksi mobil saja satu hari bisa menghasilkan kemacetan luar biasa,” kesalnya lagi.

Agus berharap, Ahok harus bisa memberikan solusi yang bijaksana. Tidak hanya merugikan kepentingan masyarakat menengah ke bawah.

Sekedar informasi, ‘Ngawi Motor Club’ sudah berdiri selama lima tahun. Klub motor asal Tangerang ini memiliki 24 anggota yang aktif. Mayoritas anggota adalah anak muda pecinta Riders.

‘Ngawi Motor Club’ sering melakukan hal-hal positif seperti, konvoi menuju salah satu pantai di wilayah Pacitan. Selain berkunjung, komunitas ini juga belajar budaya pada setiap kota yang mereka datangi. Kegiatan positif lainnya misalnya, membawa karung di setiap motor untuk memungut sampah-sampah liar agar tidak berserakan di jalan.

Selain itu, mereka juga belajar tentang bisnis yang dibuat oleh klub motor tersebut yakni, konstruksi besi.

Artikel ini ditulis oleh: