Jakarta, Aktual.co —Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M. Akbar mengatakan kebijakan pelarangan sepeda motor di kawasan Thamrin dan Medan Merdeka Barat akan membuat kondisi jalan menjadi lebih tertata, termasuk trotoar. Karena selama ini fungsi trotoar disalah gunakan oleh sejumlah pengendara yang bandel sehingga merugikan pejalan kaki dan pengguna sepeda.
“Dengan tidak adanya sepeda motor, kita tidak hanya melihat apakah lalu lintas menjadi lebih tertib, tetapi juga apakah jumlah pejalan kaki dan pengguna sepeda meningkat, mengingat selama ini mereka adalah kelompok yang selama ini sering diintimidasi para pengguna sepeda motor,” ujar Akbar di Jakarta, Kamis (4/12).
Selain itu Akbar juga mendapatkan informasi bahwa banyak pekerja di Jakarta yang ingin menggunakan sepeda sebagai alat transportasi menuju kantor. Namun, karena kondisi jalan di Jakarta yang semrawut, mereka mengurungkan niatnya.
”Sebenarnya pada awalnya banyak yang ingin kerja menggunakan sepeda tapi mengurungkan niatnya, karena ketika mereka berjalan di trotoar, ada sepeda motor di sana. Jadi itu indikator yang akan kita lihat, bukan cuma kecelakaan aja, tetapi juga ketertiban dan keteraturan,” ujarnya.
Sebagai informasi, kebijakan pelarangan sepeda motor di kawasan Thamrin dan Medan Merdeka Barat rencananya akan mulai berlaku mulai 17 Desember. Peraturan itu akan berlaku selama 24 jam non-stop, dan akan diterapkan setiap hari tanpa pengecualian, termasuk hari libur nasional.
Sebagai kompensasi, di zona pelarangan sepeda motor akan dioperasikan bus gratis yang akan beroperasi dari pukul 06.00 hingga pukul 22.00 dan Transjakarta koridor I angkutan malam hari (amari) lewat dari jam tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid