Jakarta, Aktual.com – Pelatih ganda campuran Indonesia Nova Widianto mengapresiasi penampilan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso di All England 2022 yang memiliki semangat juang tinggi meski akhirnya harus terhenti di babak pertama setelah kalah dari wakil Malaysia Tan Kian Meng/Lai Pei Jing 14-21, 21-13, 16-21, Rabu (16/3).

Nova menilai bahwa penampilan Adnan/Mychelle sudah mengalami banyak kemajuan dibanding sebelumnya. Sayangnya, keduanya kerap kurang yakin dengan pukulan-pukulannya sendiri.

“Untuk Adnan/Mychelle penampilan kemarin sudah banyak kemajuan tapi di awal main masih kurang yakin. Banyak mati sendiri,” ujar Nova dalam keterangan resmi PBSI yang diterima di Jakarta, Kamis (18/3).

“Gim dua dan tiga, sudah lebih berani banyak reli mengadu pukulan, sayang di poin-poin akhir mereka hilang lagi fokusnya, terbawa permainan lawan. Banyak bola-bola mudah mati dan salah buang,” tambah dia.

Pernyataan berbeda disampaikan Nova terhadap penampilan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas yang menurutnya kurang memuaskan.

Rinov/Pitha kembali dihentikan pasangan Inggris Marcus Ellis/Lauren Smith dalam dua gim langsung dengan skor 17-21, 19-21.

Nova menilai bahwa Rinov/Pitha masih belum mendapatkan kembali kepercayaan dirinya setelah kekalahan mereka dari Smith/Eliis di perempat final German Open akhir pekan lalu. Situasi tersebut, lanjut dia, membuat pasangan peringkat ke-22 dunia itu kesulitan keluar dari tekanan sejak awal gim.

“Rinov/Pitha penampilan kemarin kurang bagus, mereka dari start sudah tertekan terus padahal biasanya di beberapa pertemuan terakhir start kita selalu bagus lawan mereka,” ungkap Nova.

“Bermainnya agak kurang lepas mungkin karena di pertemuan terakhir di Jerman mereka kalah. Tapi segi positifnya dari segi daya juangnya bagus, mereka tidak gampang menyerah,” lanjut Nova.

Indonesia kini hanya menyisakan satu wakil ganda campuran di All England. Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akan berjuang menembus semifinal dengan unggulan ketiga asal China yang juga peraih emas Olimpiade Tokyo 2022, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Andy Abdul Hamid