Jakarta, Aktual.com — Pelatih asal Bosnia, Milomir Seslija resmi menggantikan Joko Susilo sebagai arsitek Arema Cronus Indonesia Malang dalam mengarungi sejumlah turnamen dan kompetisi tim berjuluk ‘Singo Edan’ itu selama 2016.
General Manajer Arema, Rudi Widodo dalam konferensi pers di Malang, Rabu (27/01) mengaku jika Milomir dirasa tepat menggantikan Joko Susilo sebagai pelatih kepala dan Joko Susilo tetap mendampingi Milo sebagai asisten pelatih.
“Pemilihan Milo diharapkan bisa memberikan prestasi gemilang bagi Arema,” katanya, kepada wartawan.
Menurut Rudi, Milo dikontrak untuk mengarsiteki Arema selama satu tahun ke depan. “Selama satu tahun ke depan dan di tangan Milo ini mudah-mudahan prestasi Arema di kancah persepakbolaan nasional akan lebih baik dari sebelumnya,” ujar Rudi.
Selain mengumumkan bergabungnya Milomir Seslija dengan Arema, manajemen juga mengumumkan jika saat ini kiper utama Arema Kurnia Meiga, sudah hengkang dan memutus kontrak dengan Singo Edan. Bahkan, beberapa hari lalu Meiga pamit pada manajemen dan pemain. Selanjutnya Meiga akan berlabuh ke Jepang, bermain di klub Gamba Osaka.
Menurut Rudi, hengkangnya Meiga tersebut sangat disayangkan, namun di sisi lain juga patut dibanggakan karena Meiga merupakan sosok vital di bawah mistar gawang Arema dan dianggap sudah sebagai keluarga sendiri. “Kami bangga bisa mengantar Meiga menjadi pemain Timnas dan kali ini bermain di luar negeri. Kami bangga padanya,” ucap Rudi.
Ia mengemukakan manajemen sudah berusaha meminta Meiga untuk tetap tinggal di Kota Malang, terlebih ada arsitek anyar yang siap memberi perubahan. “Meiga itu pemain langka, 10 tahun lagi belum tentu ada pemain seperti dia,” tuturnya.
Selain ada pemain yang hengkang, Arema juga kedatangan pemain baru, yakni Raphael Maitimo. “Salah satu alasan saya bergabung dengan Arema karena tetap ingin bermain di Indonesia dibandingkan di luar negeri. Bulan lalu ada tawaran dari Malayasia dan Thailand, tapi saya tetap memilih bermain di Indonesia dan Arema menjadi pilihan saya,” kata Maitimo.
Ia mengakui pilihannya untuk tetap bertahan di Indonesia dan bergabung dengan klub di Tanah Air memiliki risiko karena kompetisi belum juga diketahui kapan akan bergulir menyusul sanksi pembekuan yang dijatuhakn FIFA terhadap sepak bola Indonesia.
Sementara itu, Milo gembira bisa bergabung kembali bersama Arema. Karena sebelumnya, Milo sempat memimpin Arema, meski hanya sebentar saat dualisme liga di Indonesia, yakni mengarsiteki Arema yang mengikuti Liga Primier Indonesia (LPI) pada 2011. “Arema itu tim bagus dan saya ingin beri yang terbaik bagi tim maupun suporter,” kata Milo menutup pembicaraan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara