Jakarta, Aktual.co — Pelatih tim Persiram Raja Ampat, Eduard Chong, berpendapat bahwa, penundaan Indonesia Super League (ISL) 2015, berdampak negatif, khususnya bagi tim yang diasuhnya.
Diungkapkan mantan pelatih Persela Lamongan itu, dampak negatifnya adalah, psikologis pemain jadi terganggu.
“Selain program yang diubah, juga semua pemain yang sudah siap untuk bertanding tiba-tiba ditunda, psikisnya jadi terganggu,” kata Eduard ketika dihubungi, Selasa (24/2).
Sebelumnya Tim Sembilan melaui Badan Olaharaga Profesional Indonesia (BOPI) kepada Menpora Imam Nahrawi merekomendasikan agar klub di LSI melengkapi sejumlah persyaratan sebelum laga tersebut dimulai.
Kemudian pada Rabu (18/2), Menpora Imam Nahrawi memutuskan tidak bisa memberikan rekomendasi penyelenggaraan ISL karena sejumlah persyaratan yang dimaksud oleh BOPI belum dilengkapi.
Akhirnya ISL yang sedianya diawali laga kick off antara tuan ruamh Persib Bandung menjamu Persipura Jayapura pada Jumat (20/2) ditunda hingga dua pekan sejak saat keputusan Menpora tersebut. Operator liga dan klub ISL diharapakan melengkapi persyaratan yang dimaksud.
Keputusan Menpora Imam Nahrawi tersebut pun mendapat sejumlah tanggapan dari klub peserta ISL, diantaranya dari tim empat kali juara liga, Persipura Jayapura langsung bereaksi akan melakukan penuntutan karena alami kerugian.
CEO Arema Cronus Indonesia Iwan Budianto pun berikan komentar bahwa BOPI dan Menpora seharusnya tidak menunda LSI 2015 karena merugikan klub yang bermarkas di Stadion Kanjurugan, Malang, Jawa Timur itu.
Artikel ini ditulis oleh:

















