Jakarta, Aktual.co — Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta, mengaku sedang fokus untuk membangun fondasi pemain tunggal putri. Ini karena, prestasi dari nomor tersebut, terbilang kurang di kancah internasional.
“Kondisi tunggal putri saat ini membutuhkan pembenahan mendasar. Secara kualitas, pembenahan di sektor ini harus kuat dan benar-benar fokus,” kata pelatih tunggal putri, Bambang Suprianto, seperti dikutip laman resmi PBSI, Selasa (24/3).
Seperti diketahui, sejak Susi Susanti pensiun sebagai pemain tunggal putri Indonesia, praktis belum ada atlet tunggal putri yang mampu bersinar di kancah internasional lagi.
Menurut Bambang, sektor tunggal putri baru bisa kembali diandalkan setelah empat hingga lima tahun lagi. Ini dilihat dari potensi bibit-bibit muda yang masih terus diasah oleh tim pelatih tunggal putri.
“Atlet-atlet muda saat ini banyak yang berpotensi, tapi masih harus terus diasah dan dibina. Karena saya melihat potensi yang ada saat ini usianya sekitar 16 dan 17 tahun. Saya kira setelah empat atau lima tahun nanti, tunggal putri sudah bisa menjadi sektor yang diandalkan Indonesia,” ungkap Bambang.
“Saat ini kami masih dalam fase membangun fondasi anak-anak. Mereka (atlet tunggal putri) secara mental harus dipegang. Mental itu kan tidak hanya terbatas semangat bertanding dan tidak takut dengan lawan, itu hanya sebagian kecil saja. Tapi mereka harus berani capek di lapangan juga, ada tekad yang kuat, tidak mau kalah, secara keseluruhannya harus dilihat. Jadi ya dari latihan ini lah mereka ditempa,” tegasnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















