Denpasar, Aktual.com – Cuaca buruk yang melanda Bali, berimbas pada sektor pelayaran. Otoritas pelabuhan Bali akhirnya mengambil keputusan untuk menutup total aktivitas pelayaran di Pulau Dewata. Sebabnya, cuaca buruk yang melanda Bali menyebabkan gelombang setinggi empat meter yang akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III, Maqhi menuturkan jika surat edaran terkait hal itu telah diterbitkan sejak 6 Februari lalu. Surat edaran itu masih berlaku hingga beberapa hari ke depan hingga ke luarnya pemberitahuan terbaru.
Menurutnya, gelombang yang tinggi tentu saja sangat berbahaya bagi aktivitas pelayaran. “Maka, kami meminta agar aktivitas pelayaran dihentikan dan ditutup sementara hingga pemberitahuan lebih lanjut,” ujarnya di Denpasar, Rabu (8/2).
Dari data yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gelombang tinggi terjadi di wilayah Bali selatan dan timur hingga wilayah perairan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Untuk wilayah Bali, penutupan aktivitas pelayaran terjadi di lintasan Pemenang-Gili Matra-Padangbai Amed, Nusa Penida, Nusa Lembongan, Serangan, Pelabuhan Benoa dan beberapa pelabuhan kecil lainnya seperti Sanur dan Kusamba. “Kami sampaikan kepada pemilik, operator kapal penumpang dan barang untuk tidak berlayar sampai ada pemberitahuan atau edaran selanjutnya,” tegasnya.
Di sisi lain, Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Gunawan Taufik membenarkan penutupan gelombang tinggi yang menjadi dasar penutupan aktivitas pelayaran tersebut. Ia menjelaskan, gelombang tinggi itu terjadi akibat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah barat Australia yang berdampapk hingga wilayah perairan Bali. “Wilayah perairan Bali bagian selatan semuanya terjadi gelombang tinggi hingga empat meter. Sangat tidak dianjurkan untuk aktivitas pelayaran. Kita sudah berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan agar menutup sementara pelabuhan,” demikian Taufik.
Laporan: Bobby Andalan
Artikel ini ditulis oleh: