Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah seiring dengan pelemahan mata uang regional Asia.
“Pagi ini mata uang kuat Asia HK dolar dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USD dan menjadi sentimen pelemahan rupiah,” kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu (27/2).
Dolar Hong Kong melemah 0,01 persen ke posisi 7,85 per dolar AS, sedangkan Dolar Singapura melemah 0,09 persen ke posisi 1,35 per dolar AS.
Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah memang cenderung menguat dari sebelumnya di level Rp14.100 per dolar AS hingga menuju di bawah level Rp14.000 per dolar AS, sehingga dinilai rawan terkoreksi.
Selain itu, naiknya harga minyak mentah pada pagi ini juga menjadi sentimen negatif bagi rupiah. Harga minyak mentah jenis Brent naik menjadi 65,21 dolar per barel.
Sebelumnya, harga minyak justru mengalami tren penurunan dalam minggu ini, didorong oleh aksi AS yang menjadi konsumen minyak bumi terbesar dunia, untuk menahan kenaikan harga minyak, bahkan setelah OPEC dan Rusia setuju untuk memotong produksi 1,2 juta barel per hari.
Artikel ini ditulis oleh: